A. Soekarno
·
Anggota BPUPKI
·
Ketua panitia 9
·
Diculik dalam peristiwa rengasdengklok
·
Dipanggil ke dallath
·
Merumuskan teks proklamasi
·
Tgl. 4-5 agustus 1945 ketua PPKI oleh jend. Tetauchi bersama m. Hatta
·
Membacakan teks proklamasi atau memproklamasikan
kemerdekaan didampingi m. Hatta
·
Menjadi presiden pertama RI
B. M. Hatta
Kedua tokoh pahlawan Negara Indonesia
itu merumuskan naskah proklamasi bersama dengan Soebardjo. Sukarno dan Bung
Karno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan M.Hatta sebagai Wakil
Presiden Republik Indonesia pertama.
C. Sayuti Melik
Beliau adalah tokoh yang mengetik
naskah teks proklamasi setelah disempurnakan dari naskah tulisan tangan asli.
D. Sukarni
Sukarni adalah tokoh pemuda yang sebelumnya pernah memimpin
asrama angkatan baru yang berlokasi di menteng raya 31.
E. B.M.
Diah
Beliau merupakan tokoh yang berperan sebagai wartawan dalam
menyiarkan kabar berita Indonesia Merdeka ke seluruh penjuru tanah air.
F. Latif
Hendraningrat, S. Suhud dan Tri Murti
Mereka berperan penting dalam pengibaran bendera merah putih
pada acara proklamasi 17-08-1945. Tri Murti sebagai petugas pengibar pemegang
baki bendera merah putih.
G.Frans
S. Mendur
Beliau seorang wartawan yang menjadi perekam sejarah melalui
gambar-gambar hasil bidikannya pada peristiwa-peristiwa perjuangan kemerdekaan
Republik Indonesia bersama kawan-kawannya di Ipphos (Indonesia
H. Syahrudin
Adalah seorang telegraphis pada kantor berita Jepang yang mengabarkan berita proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia ke seluruh dunia secara sembunyi-sembunyi ketika personil jepang istirahat pada tanggal 17 agustus 1945 jam 4 sore.
Adalah seorang telegraphis pada kantor berita Jepang yang mengabarkan berita proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia ke seluruh dunia secara sembunyi-sembunyi ketika personil jepang istirahat pada tanggal 17 agustus 1945 jam 4 sore.
Beliau adalah walikota Jakarta Raya
yang mengusahakan kegiatan upacara proklamasi dan pembacaan proklamasi berjalan
aman dan lancar.
Tugu
rengasdengklok
Rengasdengklok adalah kota
kecamatan di Kabupaten Karawang,Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 1945, di kota
kecil ini terjadi sebuah peristiwa bersejarah. Para pemuda melarikan Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta dari Jakarta dan membawanya ke Rengasdengklok.
Rengasdengklok merupakan kota pertama dimana para pemuda dan rakyat mengambil alih kekuasaan dari tangan tentara Jepang, Daerah itu juga yang pertama mengibarkan bendera Sang Saka Merah Putih. Di tempat pertama Sang Saka Merah putih dikibarkan ,didirikan tugu peringatan untuk memperingati peristiwa Rengasdengklok.
Rengasdengklok merupakan kota pertama dimana para pemuda dan rakyat mengambil alih kekuasaan dari tangan tentara Jepang, Daerah itu juga yang pertama mengibarkan bendera Sang Saka Merah Putih. Di tempat pertama Sang Saka Merah putih dikibarkan ,didirikan tugu peringatan untuk memperingati peristiwa Rengasdengklok.
Tugu
proklamator atau proklamasi
Tugu Proklamasi
atau Tugu petir adalah tugu peringatan proklamasi kemerdekaan RI. Tugu
Proklamasi berdiri di tanah lapang kompleks Taman Proklamasi di Jl. Proklamasi
(dahulunya disebut Jl. Pegangsaan Timur No. 56), Jakarta Pusat. Pada kompleks
juga terdapat monumen dua patung Soekarno-Hatta berukuran besar yang berdiri
berdampingan, mirip dengan dokumentasi foto ketika naskah proklamasi pertama
kali dibacakan.
Di tengah-tengah
dua patung proklamator terdapat patung naskah proklamasi terbuat dari lempengan
batu marmer hitam, dengan susunan dan bentuk tulisan mirip dengan naskah
ketikan aslinya. Setelah era reformasi, selain menjadi tempat yang spesial
untuk acara peringatan Hari Kemerdekaan RI tiap tahunnya, lokasi ini pun
menjadi tempat pilihan bagi berkumpulnya para demonstran untuk menyuarakan pendapat-pendapatnya.
Lain halnya ketika sore menjelang. Pada hari-hari yang biasa, para penduduk
yang tinggal tak jauh dari lingkungan taman ini kerap berkunjung ke Tugu
Proklamasi untuk berbagai aktivitas.
Gedung
kediaman bungkarno
Pada Tahun 1938 Bung Karno
pernah dibuang dan diasingkan di Bengkulu, rumah yang terletak di Jalan
Soekarno – Hatta menjadi tempat kediamannya selama pengasingan (1938 – 1942).
Di dalam rumah ini masih tersimpan barang-barang peninggalan beliau. Rumah
dengan arsitektur yang menarik ini mempunyai halaman yang cukup luas, belum
lama ini disekitar rumah dibangun gedung yang dinamakan Persada Bung karno.
0 komentar:
Posting Komentar